ALVERA - SELAMAT DATANG DI "Alvera Cronika ChieLIngLing" Blogger (^_^) - YOGA

Minggu, 01 Juli 2012

Awal Aku Mengenal Hidup

     
 Episode 1

 Awalnya bermula aku merasa perempuan tidak berguna dalam keluargaku, karena menurutku aku selalu menyusahin buat mereka. tapi kadang aku merasa merasa benci kepada mereka karena mereka memperlakukan aku seperti tidak layaknya seorang gadis yang ingin dimanja dan ingin disayangi. tapi walaupun begitu aku tetap berusaha agar aku dapat melewati semua cobaan ini. 

     Awalnya keluargaku hidup aman dan tentram walaupun kehudupan kami sangat minim tetapi mereka saling mengasihi satu sama yang lainnya bahkan bila ada kesusahan pasti adanya saling tolong menolong. tapi itu semua tidak berjalan dengan mulus selamanya kadang tuhan pasti memberi ujian terhadap kebahagiaan itu, agar tuhan tahu sebesar mana kedua orangtuaku dapat  melewati cobaan itu. 

     Semasa itu aku masih kecil, kira2 masih berumur 10 tahun, aku belum terlalu mengenal mana yang benar dan mana yang salah, dan semenjak itu pula ibuku mulai mendapatkan pekerjaan jualan dipasar yang terdekat, ibuku mulai tidak memperhatikan keluarga kami, malahan dia menyewa oranglain untuk menjaga kami. hari bertambah hari, minggu bertambah minggu, dan bahkan bulan bertambah bulan usaha ibuku mulai semakin maju bahkan uangnya pun semakin banyak. tapi yang membuat ayahku kesal tiap uang dari usahanya tidak pernah nampak sedikitpun sama kami, malah dia meminta lebih uang kepada ayah saya. yang katanya untuk lebih mengembangkan usahanya dan meminta uang belanjaan kami sehari_hari. padahal pekerjaan ayah saya hanya seorang wiraswasta yang gajinya tidak menetap. bahkan untuk menambahi biaya kami, ayahku rela untuk kerja sampingan yaitu berladang. semasa itu aku sangat kasihan melihat ayahku. tapi sebaliknya dengan ibuku, dia mulai berubah derastis. seperti sebuah kepompong menjadi kupu_kupu. begitu pula dengan ibuku, dia sudah memulai memakai style baru. 

     dulu yang rambutnya panjang dan hitam, sekarang rambutnya dipendekkan dan mengikuti gaya yang modren sewaktu dimasa itu. dan yang paling parahnya dia tidak sering_sering dirumah. ayahku selalu memarahinya dan menegurnya tapi dia tidak pernah memperdulikan dia. ibuku merasa dialah yang paling benar dan paling pekerja keras, tapi dia tidak menyadari bahwa dia tidak memperlakukan uangnya dengan baik. aku setaip malam selalu menangis karena tiap malam mendengar suara menyedihkan, bahkan tetangga saja sudah bosan mendengar suara kedua orangtuaku ini yang tiap malam selalu ribut. yang seharusnya malam adalah sebuah tempat untuk istirahat dan untuk melepaskan lelah dengan merebahkan tubuh ketempat tidur. Malah malam_malam tidak pernah dijalan dengan keadaan tenang. bahkan tetangga saja sampai tidak suka melihat keluarga kami ini. betapa malaunya diriku, yang apabila aku melewati kampung itu, selalu saja bertebaran mulut yang tidak menyenangakan telinga. bukan hanya diilinkunganku tapi disekolah aku juga disindir oleh teman_temanku. aku merasa seperti orang bodoh dan merasa kesepian. malahan keluar rumah adalah sesuatu perbuatan yang tidak menyenangkan. aku hanya bisa terdiam dirumah dan merenungi semua nasib ini. malahan aku selalu berdoa kepada tuhan yang maha esa agar kejadian ini jangan terulang lagi. tapi apa nyatanya sepertinya kali ini tuhan belum mendengar doaku, menjelang malam adalah sesuatu hal yang menakutkan bagi aku. karena aku harus mendengarkan kata_kata yang menggangu hati dan pikiranku, malahan aku pernah berfikir untuk bisa mendamaikan mereka, tapi apalah yang bisa dilakukan oleh seorang anak yang masih berumur 10 tahun, yang seharusnya anak seperti itu belum mengetahui hal yang mengerikan seperti itu dan juga seharusnya mendapatkan kasih sayang dari orang tua. tapi tiap malam aku selalu berdoa agar memberikan jalan terbaik bagi mereka berdua. dan semejak itu pula ayahku semakin suka minum tuak dan sering pulang malam bahkan pulang malam juga mau mabuk. aku sangat stersslah masa itu melihat kelakuan kedua orangtuaku.

     ntah apalah dipikiran kedua orang tuaku ini. masaku sudah memasuki umur 12 tahun aku sudah mulai dewasa, dan aku sudah mengerti sesuatu hal yang benar. tapi aku selalu kasihan melihat ayahku yang selalu termenung dan sedih memikirkan ibuku, bahkan ibuku tidak pernah menjaga kami lagi untung saja ada seorang keluarga kami yang mau mengurusi kami yang masih kecil. tapi semenjak aku berumur 12 tahun aku mulai menghibur ayahku, tapi ayahku selalu membuat wajahnya seakan_akan dia tidak mempunyai penderitaan tapi aku tahu ayahku sangat sedih dan tertekan dan juga tubuh ayaku mulai kurus dan seperti tidak diurus lagi. aku seakan _akan bisa merasakan penderitaan ayahku, tapi aku tahu ayahku adalah seorang wanita yang tegar dan bisa menghadapi semua ini.

     dan suatu malam lagi, aku terbangun dari tidurku, dan lagi_lagi ayahku dan ibuku lagi berantem tapi kali ini perkelahianya sangat mengerikan karena dengan menggunakan kekerasan, aku sangat terkejut dan ketakutan melihat dan mendengar kejadian ini.karena kekerasan ini terus berlanjut akupun memberanikan diri untuk keluar, aku tahu resiko ini sangat besar tapi aku harus memberanikan diri unutk memberhentikan mereka. Akupun keluar dari kamar dan kedua orangtuaku pun berhenti sementara dan akupun mulai mengeluarrkan kata_kata dan mengangis, ayahkupun menangis melihat keadaanku sedangkan ibuku acuh tak acuh malah mengusir ayahku dari rumah. Lalu karena melihat keadaanku, ayahkkupun dengan rela hati keluar dari rumah. Dari situ aku menangis melihat ayahku dan menariknya lalu dia membisikkan sesuatu sama aku, katanya” nak kamu jangan memperdulikan ayahmu ini, ayah harap kamu selalu belajar dan tuntutlah ilmum setinggi mungkin. Dan bila kamu menjadi anak yang sukses jangan lupakan ayah. Suatu hari nanti ayah pasti akan datang kemari. Melihat kelakuan ibumu seperti ini membuat ayah akan cepat mati, lebih baik kami untuk berpisah dulu untuk menenangkan hati kami berdua” lalu ayahpun menangis dan……………………….



TO BE CONTINUE


NB: Pembaca setia aku capek banget mengetiknya ne, masih banyak tugas aku. Aku janji bakalan melanjutkan cerita aku yang sangat menyedihkan ini.